JAKARTA, Asatunet.com - CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk dikenal vocal soal perkembangan AI. Dalam pertemuan di London beberapa waktu lalu, dia memperingatkan risiko AI yang dapat mengambil alih posisi manusia bahkan mengendalikan manusia seutuhnya.
Menurut Elon Musk, teknologi pada umumnya berpotensi mengendalikan manusia. Jadi, harus harus berhati-hati sejauh mana kita memilih maju dengan AI.
Secara khusus, Musk mengklaim AI mungkin dapat mengendalikan manusia di masa depan. Meskipun mungkin tidak menghancurkan dunia, tapi dunia tidak boleh mengabaikannya begitu saja menurut Musk, sebagaimana dikutip dari Giz China.
Musk juga mengklaim AI dapat mengambil alih semua keamanan manusia, sehingga menjadikan dirinya semacam super nanny. “Kecerdasan buatan tingkat lanjut berisiko menghilangkan atau membatasi perkembangan manusia. Superintelligence adalah 'pedang bermata dua'," ujarnya.
Beberapa perusahaan Elon Musk saat ini sedang mengerjakan AI, tetapi dia selalu mewaspadai teknologi tersebut. Pada Maret, dia menandatangani surat terbuka yang menyerukan moratorium pengembangan AI tingkat lanjut.
Saat ini, Tesla, perusahaan besar milik Elon Musk banyak menggunakan AI dalam produknya. Faktanya, setelah tautan Microsoft / OpenAI serta kesepakatan Google / DeepMind, diperlukan pihak ketiga.
“Saya pikir harus ada perusahaan ketiga yang bersaing. OpenAI dan Microsoft tampaknya bekerja sama dengan cukup baik, jadi X.AI (perusahaan AI baru Musk) dan Twitter dan Tesla juga harus memilikinya di masa depan," ujarnya. (*/red)









